TAHUN BARU 2005 YANG MENYENTUH JIWA
Rabu, 23 November 2011
, Posted by ulokcom at 09.17
Suatu hari yang sangat penuh penantian,karena aku ingin sekali terbang melayang kesana,bersama dengan orang-orang yang saat ini sangat membutuhkan dan sangat-sangat memerlukan uluran tangan kita.
Betapa aku sangat terharu ketika aku bisa terbang dan bergabung dengan orang-orang yang peduli dengan sesama. Mereka sangat familiar dan saling memperhatikan walau sebelumnya belum saling kenal.
Tetapi yang terberat adalah ketika aku harus pergi meninggalkan orang yang paling aku sayangi dan yang seharusnya aku harus selalu berada disampingnya,dia adalah suamiku,walaupun kepergian ini hanya sementara dan atas izin darinya.
Oh…Tuhan,aku berterima kasih kepadaMU dan pada suamiku tercinta yang telah merelakan aku pergi untuk melakukan pekerjaan yang sangat mulia katanya. Dan dia telah memberiku kebebasan. Ini benar-benar Tahun Baru yang penuh keindahan.
Ketika perjalanan tengah malam menjelang pagi membawaku ke tempat tujuan yang penuh gelap gulita dan bau anyir menyengat dihidung kita. Membuat kita penasaran ingin membelalakkan mata kita ke pinggir-pinggir jalan,walaupun itu dalam kegelapan.
Dan tibalah saatnya kita menunggu matahari bersinar di pagi hari. Matahari dengan cahaya yang akan selalu menerangi hati dan mata kita untuk melakukan pekerjaan yang sudah kita nantikan.
Sampailah kita pada realita seperti apa yang kita telah lihat di depan mata kita. Sepertinya ini semua mimpi dan tidak masuk akal. Tak pernah terbayangkan aku akan melihat hal seperti ini. Tapi inilah kekuasaan Tuhan. Gedung-gedung yang retak,rumah-rumah yang luluh lantak,pertokoan yang hancur,dan mayat-mayat yang tergeletak ,tersangkut ,terbenam diantara banggunan-bangunan yang roboh. Sebagian mayat-mayat itu masih lengkap dengan bajunya,ada yang hanya tinggal pakaian dalamnya dan ada juga yang tanpa pakaian shelaipun. Ada orang tua, laki-laki, perempuan, anak kecil, bayi, dan yang paling mengharukan adalah ibu hamil yang kepala bayinya sudah terlihat keluar dari rahimnya.
Ketika pertama melihat,aku hanya bisa terdiam tanpa langkah dan meneteskan air mata kesedihan. Benarkah apa yang telah terjadi Tuhan ? Belum cukupkah penderitaan rakyat Aceh dengan berbagai konflik yang sudah lama dan sampai saat ini masih terjadi ?
Hari demi hari aku telah terbiasa dengan pemandangan seperti itu. Melihat banyak mayat berserak dan tersangkut yang mungkin mereka menunggu dan meminta kita untuk segera mengangkatnya. Tunggulah, Kita akan segera menyediakan kantong mayat untukmu !
Pekerjaan ini setiap hari kita lakukan bersama ABRI. Kenapa harus dengan tentara ? Aku tidak tau masalah ini tetapi dalam hatiku bertanya. Tapi tidak apalah,karena kerja mereka konkrit dalam evakuasi. Tapi ada hal yang mengganjal dihatiku,karena mereka mengangkat dan menarik mayat dengan kerasnya tanpa rasa belas kasihan. Walaupun mereka sudah tak bernyawa lagi,bukankah mereka harus kita manusiakan ?
Dan yang paling aneh adalah ketika ada mayat dengan seragam polisi. tetapi tentara tidak mau mengangkatnya. Mayat itu dilewatkan begitu saja. Menurut berita yang kudengar,antara tentara dan polisi belum lama ini terjadi perselisihan. Tapi haruskah sudah menjadi mayatpun diperlakukan sebagai musuh.?
BERSIH- BERSIH FASILITAS UMUM
Masa evakuasi telah selesai. Bukan sudah selesai sebenarnya,tapi tinggal mayat-mayat yang tertimbun di reruntuhan bangunan yang belum terangkat. Dan ini memerlukan alat berat untuk mengerjakannya.
Kini saatnya kita beralih pada pekerjaan bersih-bersih fasilitas umum,al RS Jiwa. Banyak cerita pasti disini. Karena team kita sempat menemukan seekor kura-kura dalam RS yang penuh lumpur dan sangat berbau amis itu,nyasar karena terbawa dari laut mungkin.
Dalam RS Jiwa ini masih terdapat beberapa pasien yang menurut keterangan dari penjaganya,mereka sempat kabur saat gelombang tsunami datang dan mereka kembali lagi ke RS Jiwa ini.
Pasien dalam RS Jiwa ini sangat bermacam-macam tingkahlakunya. Ada yang pandai main gitar dan bernyanyi,ada yang selalu orasi dalam berbagai bahasa,al india dan inggris,ada yang selalu tersenyum jika ada orang yang memandangnya dan ada juga yang tersenyum tanpa makna,entah tersenyum dengan siapa dan kenapa. Yang penting Always Smile...
Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa mereka menjadi gila? Karena tekanan ekonomikah? Konflik yang berkepanjangankah? Atau cita-cita menjadi tentara yang tidak kesampaian karena tingginya badannya kurang atau tak punya uang?
Tapi kita sungguh senang bisa membersihkan tempat mereka yang gila dan bisa foto bareng mereka. Dan ternyata mereka juga senang ketika difoto.
Biarpun mereka gila,tapi kita tetap harus menghargai mereka bukan?
BERGABUNG DGN ORGANISASI YG AMATIRAN
Berawal dari ajakan teman,yang menawarkan aku bergabung dengan perkumpulan mereka. Mereka bergerak dibidang kegiatan sosial katanya. Sangat menarik memang,karena kita disini bisa belajar lebih banyak lagi dan bekerja untuk orang lain yang membutuhkan uluran tangan kita tentunya. Memang pekerjaan yang sangat memuaskan dan menjadikan hidup kita berguna adalah ketika kita bekerja untuk membantu orang lain.
Tetapi disini justru malah sangat beda jauh dengan apa yang aku inginkan. Menurut pemikiranku,teman-teman justru bukan membantu orang lain tetapi malah mencari keuntungan dengan mengatasnamakan mereka. Nama mereka dijual untuk bisnis semata.
Barang-barang yang didapat lumayan banyak seperti apa yang aku lihat. Itu semua didapat dari proposal atas nama mereka orang-orang yang membutuhkan.
Anehnya ketika aku akan membagikan barang-barang itu untuk anak-anak,tapi teman-teman aku malah melarangnya dengan alasan di lain hari pasti akan didistribusikan.
Ini benar-benar organisasi yang SANGAT ANEH, menurutku.
Akhirnya organisasi pun terpecah menjadi dua kubu,salah satunya yaitu barisan sakit hati dan aku ikut dalam barisan ini. Dan kita memutuskan untuk mengundurkan diri biarpun dengan hati yang sangat terluka,jijik dan harus kehilangan kawan. Semua berlalu begitu cepat dengan problem awal ’’organisasi tanpa transparansi’’ dan perbedaan idelogi tentunya.
BERKENALAN DENGAN ANAK
Di sini , dilamno yang indah ini aku banyak berhubungan dan berkenalan dengan anak dan lingkungan sekitar.
Dibarak-barak pengungsian dan desa-desa sekitar bahkan daerah pesisir sana aku coba datangi,karena kerja tentunya. Tanpa aku menjadi pekerja sosial mungkin aku mustahil melihat lamno yang indah,serta anak-anak yang manis. Anak-anak yang masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian.
Anak-anak disini banyak sekali yang tidak sekolah. Pada jam-jam sekolah banyak sekali anak-anak bermain,ada juga yang tidak sekolah karena menunggu datangnya bantuan karena takut tidak kabagian. Ini sangat memprihatinkan sebenarnya. Karena pada zaman yang sudah begitu modern seperti ini masih banyak anak yang tidak sekolah . Padahal sekolah di Aceh ini gratis,artinya tidak dipungut biaya. Seharusnya anak-anak lebih banyak yang sekolah,tetapi ayang sekali karena mungkin kesadaran orang tua untuk menyuiruh anaknya bersekolah sangat rendah.
Dengan melihat kondisi seperti ini, artinya kita harus bekerja keras untuk menyadarkan anak-anak dan orang tua untuk mengetahui bahwa pendidikan sangat penting untuk masa depan bangsa dan negara. Dengan skolah anak akan berfikiran lebih maju.
Memang ini pekerjaan berat, tetapi harus kita lakukan walaupun dari sedikit. . . . .
Bekerja di bidang anak memang asyik, banyak sekali yang kita dapatkan pada tingkah laku mereka yang menuntut kita berperilaku sabar dan sabar. Kita juga harus memperlihatkan prilaku baik dihadapan mereka, karena mereka akan mencontoh dan mengkritik apa yang kita lakukan.
Dan kitapun harus tahu, bahwa watak dan perilaku anak akan tergantung dari faktor lingkungan dan juga apa yang mereka sering lihat.
Ingat, pendidikan untuk anak dibutuhkan sejak dari usia dini.
sumber. kak susi di jakarta
Currently have 0 komentar: